Senja itu, 2 tahun yang lalu, senja yang sangat indah dimana pelangi hadir setelah setia menunggu hujan reda.
Bumi yang basah, titik air yang masih menggantung di ujung daun pohon mangga menciptakan suatu kesejukan tersendiri.
Suasana menikmati alam tiba-tiba dibuyarkan oleh kedatangan sahabatku yang menerobos masuk dengan mata sembab.
“Lo, kenapa?”
“Tolong aku, Teh!” jawab sahabatku sambil terisak-isak.
“Ada apa?” tanyaku kemudian, tapi tangis sahabatku semakin meledak.
Kubuatkan secangkir teh hangat dan aku menanti sahabatku menyelesaikan tangisnya.
“Aku tertipu, aku telah melakukan kesalahan besar, aku benar-benar menyesali kebodohanku.”air mata sahabatku masih mengalir saat mulai bercerita.
“Apa yang terjadi?” tanyaku lagi.
Sambil menghela nafas sahabatku mulai bercerita.
Hampir 7 bulan, ternyata sahabatku terlibat affair dengan seorang laki-laki yang dikenalnya melalui media sosial.
Profil tampan laki-laki dalam akun medsosnya telah membuat sahabatku terlena, terbuai dengan kata-kata manisnya,
terhipnotis dengan bujuk rayunya.
“Bagaimana aku tidak terbuai, dia sangat perhatian sekali padaku, kata-kata sayang berhamburan setiap pagi, siang dan sore,
sementara suamiku tak pernah memanggilku sayang, dia mampu mengisi kekosongan batinku, dia begitu romantis, Teh, memabukkan dan membuatku lupa segalanya.”
“Astaghfirullah Al Adzim, kenapa Lo bisa mabuk seperti itu?’ aku benar-benar kaget mendengar penuturan sahabatku,
dan sahabatku kembali terisak.
“Aku juga gak tahu, aku gak sadar kalau sebenaranya aku terperangkap dalam tipu dayanya.” Sahutnya.
“aku telah tertipu dan uangku melayang 7 juta.”
“Ya Allah! Kamu benar-benar bodoh!” ujarku geram, sahabatku hanya menunduk pilu.
Laki-laki itu mengenalkan diri sebagai karyawan pada sebuah perusahaan pengeboran minyak di perairan Kalimantan.
Sehari-hari tinggal dalam rig yang berada di tengah lautan. Foto-foto saat berada di rig lengkap dengan seragam kerjanya
membuat sahabatku benar-benar percaya padahal tidak pernah bertemu muka. Tujuh bulan menjalin hubungan di dunia maya
membuat sahabatku kehilangan uang 7 juta. Laki-laki itu memohon pada sahabatku untuk menyetor uang kepada pimpinan perusahaannya
karena dia ingin pulang untuk menemui sahabatku. Jika kepulangannya atas niat sendiri maka dia harus setor biaya kepulangan.
Sebenarnya sangat tidak masuk akal tetapi sahabatku memang sudah kehilangan akal.
Tujuh juta melayang, laki-laki itu belum datang, 3 hari kemudian laki-laki itu minta dikirim kembali uang sebanyak 23 juta untuk sewa helicopter
helikopter itu yang akan membawanya dari rig di tengah laut.
Saat itulah perlahan sahabatku tersadar, sahabatku bilang kalau tidak sanggup mencari uang sebanyak itu
dan akhirnya laki-laki itu hilang dari dunia maya karena tidak bisa lagi mengharapkan kiriman berikutnya.
Kupandangi sahabatku dengan rasa iba, tapi nasi sudah menjadi bubur.
Aku hanya bisa menasehatinya agar kejadian ini dijadikan suatu pelajaran berharga.
“Lo, harus hati-hati, jika ada yang minta pertemanan di medsos, Lo lihat baik-baik profilnya, lihat postingannya dan lihat teman-temannya.”
“Jangan pikirkan uang yang hilang, mungkin itu suatu peringatan kalau Lo kurang sedekah.”
Sahabatku mengangguk lesu dan kemudian diam membisu.
#ChallengeRamadan
#SahabatKabolMenulis
#Day7
Komentar
Posting Komentar