Langsung ke konten utama

DIBALIK BINCANG TOKOH HEBAT

 


Bincang tokoh hebat merupakan salah satu dari program pokja TIK DPP FTPKN (Dewan Pengurus Pusat Forum Tutor Nasional). 

Seperti apa sih programnya? 

Sebelumnya, pokja TIK hunting tokoh-tokoh hebat  di dunia pendidikan nonformal meliputi pemangku kebijakan baik dari pemerintah pusat atau daerah, akademisi, dan  praktisi pendidikan nonformal terutama para tutor kesetaraan yang kreatif, inovatif dan berprestasi. Program ini bertujuan agar para tokoh hebat ini mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pegiat pendidikan nonformal Indonesia.

Mau tahu gak konsepnya seperti apa?

Hasil perburuan para tokoh  ini akan direkap kemudian dijadwalkan sesuai data yang masuk. Jadwal tayang direncanakan setiap hari dengan durasi sekitar 30 menit. Rundown acara meliputi pembukaan dimana host akan membuka acara dan mempersilahkan tokoh hebat masuk ke spothligt kemudian host berbincang dengan tokoh hebat tentang kiprahnya di dunia pendidikan nonformal dilanjutkan dengan menampilkan foto atau video rekam jejaknya. Acara diselingi juga dengan menampilkan video atau foto  kegiatan dari beberapa PKBM atau SKB yang dikirim ke tim ataupun yang tim ambil dari media sosial PKBM/SKB seluruh Indonesia. sebagai penutup, tokoh hebat dipersilahkan memberikan   kata-kata  motivasi bagi para pegiat PNFI. Rangkaian acara dilaksanakan secara virtual dan disiarkan langsung (live streaming) melalui chanel you tube dan link live facebook FTPKN Indonesia. Keren kan!

Jumat, 16 April 2021 pukul 14.00 WIB bincang tokoh hebat mulai mengudara. Pada tayangan perdana ini kami menampilkan Ibu Jum Ati, S.Pd dengan host Mitha Kinanti. Ibu Jum Ati adalah tutor Bahasa Inggris yang berasal dari Provinsi Aceh. Kecintaannya pada profesi  tutor kesetaraan  membawa Ibu Jum  menjadi tutor berprestasi di tingkat nasional dan sebagai penghargaan atas prestasinya maka ibu Jum Ati mendapatkan tiket umroh dari pemerintah daerah provinsi Aceh dan jalan-jalan ke negeri China dari Kemdikbud RI.  Sungguh Luar Biasa. 

Acara perdana yang dipandu oleh host Mitha Kinanti dari Gorontalo ini membuat kami sangat terharu. Kenapa? Karena persiapan pada tayangan perdana ini hanya semalam melalui diskusi kecil dalam grup pokja TIK tetapi berkat kerja sama yang baik di bawah ketua tim dan arahan dari Ketua Umum beserta pengurus lainnya akhirnya acara sukses ditayangkan. Walaupun demikian, kami tetap menerima kritik dan saran untuk kebaikan tayangan-tayangan berikutnya. Semoga acara ini mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua.

Untuk para pegiat nonformal terutama para tutor kesetaraan Indonesia yang mau berbagi kiprahnya silahkan kirim curiculum vitae (CV)  beserta foto atau video ke Pokja TIK DPP FTPKN Indonesia.

Tutor bangkit memperkokoh Indonesia.

#ChallengeRamadan

#SahabatKabolMenulis

#Day8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKAN SEKEDAR EKSIS

“Lo, eksis banget ya di medsos, tiap hari muncul di berandaku, ” celetuk sahabatku “Terus, masalah buat, Lo?” tanyaku. “Enggak sih, aku  heran aja.” “Kenapa heran? Kan gak aku aja yang eksis, yang lain malah sehari bisa sampai update status 3 sampai 4 kali, perasaan aku hanya sekali setiap hari.” Jawabku. “Iya sih, kadang aku bingung melihat orang-orang ini, semuanya diposting, cuaca panas langsung update “panasnya full banget” hari hujan update “hujaaaaan”, gak bisa tidur langsung update “insomnia” dapat kado langsung update “makasih ya kadonya” apalagi yang ulang tahun, dari teman gak apa-apa sih ini yang lucu kalau suami istri yang ulang tahun sampai diupdate juga emangnya mereka gak serumah ya, sampai-sampai mengucapkan ulang tahun aja di medsos.”  Kupandangi sahabatku sambil tersenyum, dia memang agak pendiam dan kurang aktif di media sosial. Waktunya lebih suka dihabiskan dengan membaca buku.  “Kadang aku bingung melihatmu, dikit-dikit foto, dikit-dikit selfi, terus posting, apa

CATATAN SEBUAH PERJALANAN

  Oleh: Yeni Rohaeni  Seminggu yang lalu, beliau memperkenalkan diri sebagai salah satu pengelola PKBM dari Provinsi Banten. Lalu, komunikasipun mengalir begitu saja, berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi informasi, dan akhirnya bertemu muka dalam sebuah perjalanan. Begitu banyak kebaikan yang aku dapatkan dalam perjalananku. Rasa ikhlas, rendah hati, senyuman tulus, dan rasa peduli mengalirkan energi positif dari sahabatku.  Gedung E lantai 7 Kemdikbud mempertemukan kami. Selesai pertemuan, sahabatku mengantarkan aku ke sebuah apartemen sebagai tempat melepas penatku.  Hari kedua aku dijemput kembali dan dibawa mengunjungi lembaga PKBM nya. Alhamdulillah, selalu ada cerita dan wawasan baru dalam setiap persinggahan.  Malam berikutnya, aku tidak lagi menginap di apartemen melainkan dibawa ke rumahnya yang cukup asri di kawasan Bogor. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau kedekatan ini terjadi begitu saja padahal baru satu minggu kami berkenalan.  "Mengalirlah bersama ke

KASIH TAK TERUCAP

Lagu ruang rindunya Letto terdengar merdu dari ponselku, entah kenapa aku suka sekali lagu itu sehingga hampir 4 tahun ini tak ada niat untuk mengganti nada deringku. Ternyata itu hanya panggilan sesaat dari anakku yang sekolah di luar kota. Biasanya sekedar untuk memberi tahu bahwa dia kirim WA dan aku belum membacanya.  “Ibu sibuk?” chat singkat dari anakku. “Enggak, ada apa?” balasku cepat. “Enggak ada apa-apa, nanya doang, kok ibu gak ada nelpon-nelpon?” tanyanya lagi “Ibu banyak kerjaan,” “Ah, itu mah alesandro ibu aja,” balasnya lagi.  Aku tersenyum membacanya, bahasa anak sekarang kadang-kadang ditambahin macam-macam, alasan aja menjadi alesandro. Chat berikutnya membuat keningku agak berkerut. “Kenapa Ibu gak seperti mamanya Dilla?” Dilla adalah teman 1 kamarnya yang berasal dari kabupaten lain. “Emang mamanya Dilla, kenapa?” tanyaku penasaran “Mamanya Dilla hampir menelpon Dilla tiap hari, nanyain dah bangun belum? Dah makan belum? Dah pulang sekolah belum? Dsb lah, kok ibu ja