Langsung ke konten utama

TENTANG SAHABAT



Oleh: Yeni Rohaeni 

Tepat pukul 21.00 WIB, Citilink yang membawaku mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah. Jadwal yang delay, penumpang yang padat dan cuaca buruk membuat perjalananku kurang nyaman.

Keinginan bertemu sahabatlah yang memusnahkan semua rasa gelisahku. 

Sahabat memang tidak harus selalu bersama sama, terpisah oleh jarak bukanlah masalah tetapi  merupakan suatu kebahagiaan jika kita bisa bertemu muka.

Sahabat merupakan orang yang memiliki kedekatan emosional dengan kita. Sahabat bisa memberi tahu saat kita tidak tahu, mengingatkan saat kita salah, menghibur saat kita galau, dan mendengarkan saat kita berkeluh kesah.

Riak-riak kecil kadang hadir dalam persahabatan, tak jarang masalah sepele bisa membuat kita berselisih. Karena itu, senantiasalah untuk menjaga persahabatan.

Usiaku yang hampir setengah abad telah membawaku bertemu dengan sahabat-sahabat baikku. Persahabatan kami semakin erat ketika kami saling menjaga kepercayaan, menjaga rahasia satu sama lain, menjadi pendengar yang baik, membantu tanpa pamrih, tidak egois dan saling menepati. 

Hari ini, kutepati janji untuk bertemu para sahabatku, semoga pertemuan ini bisa membuat kita lebih mengenal satu sama lain. 

Jadikan persahabatan sebagai sesuatu yang berharga dalam kehidupan kita. Jika kita tidak mampu menjaga persahabatan maka hidup kita akan berujung sendirian.

#Tangsel #kabolmenulis51

#day20

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN SEBUAH PERJALANAN

  Oleh: Yeni Rohaeni  Seminggu yang lalu, beliau memperkenalkan diri sebagai salah satu pengelola PKBM dari Provinsi Banten. Lalu, komunikasipun mengalir begitu saja, berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi informasi, dan akhirnya bertemu muka dalam sebuah perjalanan. Begitu banyak kebaikan yang aku dapatkan dalam perjalananku. Rasa ikhlas, rendah hati, senyuman tulus, dan rasa peduli mengalirkan energi positif dari sahabatku.  Gedung E lantai 7 Kemdikbud mempertemukan kami. Selesai pertemuan, sahabatku mengantarkan aku ke sebuah apartemen sebagai tempat melepas penatku.  Hari kedua aku dijemput kembali dan dibawa mengunjungi lembaga PKBM nya. Alhamdulillah, selalu ada cerita dan wawasan baru dalam setiap persinggahan.  Malam berikutnya, aku tidak lagi menginap di apartemen melainkan dibawa ke rumahnya yang cukup asri di kawasan Bogor. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau kedekatan ini terjadi begitu saja padahal baru satu minggu kami berkenalan.  "Mengalirlah bersama ke

BUKAN SEKEDAR EKSIS

“Lo, eksis banget ya di medsos, tiap hari muncul di berandaku, ” celetuk sahabatku “Terus, masalah buat, Lo?” tanyaku. “Enggak sih, aku  heran aja.” “Kenapa heran? Kan gak aku aja yang eksis, yang lain malah sehari bisa sampai update status 3 sampai 4 kali, perasaan aku hanya sekali setiap hari.” Jawabku. “Iya sih, kadang aku bingung melihat orang-orang ini, semuanya diposting, cuaca panas langsung update “panasnya full banget” hari hujan update “hujaaaaan”, gak bisa tidur langsung update “insomnia” dapat kado langsung update “makasih ya kadonya” apalagi yang ulang tahun, dari teman gak apa-apa sih ini yang lucu kalau suami istri yang ulang tahun sampai diupdate juga emangnya mereka gak serumah ya, sampai-sampai mengucapkan ulang tahun aja di medsos.”  Kupandangi sahabatku sambil tersenyum, dia memang agak pendiam dan kurang aktif di media sosial. Waktunya lebih suka dihabiskan dengan membaca buku.  “Kadang aku bingung melihatmu, dikit-dikit foto, dikit-dikit selfi, terus posting, apa

KATA HATI

Oleh: Yeni Rohaeni  Malam tadi, acaranya arisan keluarga. Acara yang dilakukan rutin setiap tanggal 25 pada tiap bulannya ini dihadiri oleh seluruh kerabat keluarga. Biasanya diisi dengan acara diskusi ngalor ngidul, makan, dan diakhiri dengan mengocok arisan.  Seperti biasa, aku melihat adik sepupuku duduk menyendiri. Dia tidak pernah mau bergabung untuk ngobrol dengan anggota keluarga lainnya. Aku sendiri tidak tau masalanya karena tidak pernah bertanya, tapi malam tadi aku mencoba mendekatinya.  "Pa kabar, Ki," sapaku "Baik," jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Sepertinya dia sedang asyik main game online. "Gabung yuk, ke ruangan tengah," kataku "Males, ah,"  "Napa sih tiap ada acara kumpul keluarga gak pernah mau gabung?" tanyaku "Gak bagus lho selalu memisahkan diri, ntar dikira sombong," kataku lagi. Adik sepupuku memandangku sejenak, lalu kembali anteng dengan androidnya. "Hey, aku ngomong