Langsung ke konten utama

SUATU KETIKA, DI KAMPUNG BAKAU DELI SERDANG



 SUATU KETIKA, DI KAMPUNG BAKAU

DELI SERDANG
Oleh: Yeni Rohaeni
Siang itu tahun 2018, aku duduk di ruang rapat Dinas Pendidikan daerahku untuk membicarakan sebuah agenda. Waktu menunjukan pukul 11.35 ketika telepon genggamku berdering. "Halo, dengan TBM Widya Dharma Nagari?"
"Benar sekali, Bu, saya pengelolanya." Jawabku antusias.
Suara diseberang sana terdengar begitu merdu ketika Beliau bilang bahwa TBM kami mendapatkan program bantuan penguatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan kami diundang untuk mengikuti bimtek Di Deli Serdang."Silakan Ibu cek email lembaganya ya, di situ lengkap semua persyaratan yang harus Ibu penuhi dan harus Ibu bawa pada saat bimtek nanti!"
Dengan semangat 45 aku buka email lembagaku, tak lupa aku minta pasword wifi Dinas Pendidikan atau sedikit maksa karena pada saat itu bunyi paswordnya "ngapain nanya-nanya pasword"😁
Email berhasil kubuka, keningku langsung berkerut ketika tahu bahwa tempat kegiatan bukanlah di hotel-hotel yang selama ini aku ikuti setiap bimtek, semakin berkerut lagi ketika membaca bahwa sebelumnya peserta harus mengirimkan sebuah karya tulis tentang kegiatan literasi yang sudah dilakukan.
Ini tantangan baru, dengan yakin aku kirimkan surat pernyataan kesediaanku beserta poto KTP melalui whatsapp panitia. Tiga detik berlalu, balasan whatsapp datang, "Ibu sudah lewat 45 tahun, ya? Maaf batas usia peserta sampai 45 tahun, Bu." Aku terhenyak, aku tak sadar bahwa usiaku hampir setengah abad tapi Aku tak menyerah, aku balas lagi,"Hanya lewat beberapa bulan saja, Bu, masih jauh ke angka 46." Aku lega ketika panitia bilang,"Ya sudah gak apa-apa, lanjutkan" dan akupun tersenyum.
Minggu, 15 April 2018 pukul 14.00 WIB, pesawat yang membawaku mendarat Di Bandara Kualanamu. Ternyata peserta lainnya yang berasal dari Banten, Bandung, Semarang, Yogya dan Lampung sudah berkumpul. Seluruh peserta kegiatan berjumlah 20 orang diluar panitia. Tak ada waktu berhelo-helo kami langsung berangkat ke lokasi karena ternyata 2 orang peserta Sumatera Barat adalah peserta terakhir yang tiba di Bandara.
Satu jam lebih 3 avanza membawa kami ke suatu tempat. Dipintu masuk tertulis "Kampung Bakau" Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sebuah bangunan kayu di pinggir sungai, berukuran kurang lebih 4 x 8 m terlihat artistik, kursi-kursi kayu berwarna hijau tersusun dengan rapi, meja-meja untuk lesehan diletakan di tepi sungai, buku-buku disusun dalam sebuah rak buku. Sempat terlintas dalam pikiranku,"Buku-buku Rumah Baca Bakau (RBB) yang pendirinya sempat diundang Presiden Jokowi hanya segini aja?"
Ternyata aku salah karena RBB yang sesungguhnya berada di tempat lain tak jauh dari lokasi bimtek.
Satu buah tenda besar dan empat buah tenda kecil berdiri disamping kiri bangunan. Di tenda itulah kami akan merangkai mimpi selama 3 malam. Satu buah tenda berisi 3 orang. Agak miris rasanya, biasanya kami bimtek di hotel yang nyaman, mandi air panas, sekarang harus tidur di tenda.
Malam pertama sempat stress karena hujan deras mengguyur tenda kami. Aku berusaha mengabaikan stressku, aku bayangkan bahwa sleeping bag yang membungkus kami adalah spring bad yang empuk. Keletihan selama perjalanan mampu membawa kami melewati malam pertama dengan pulas sampai-sampai kami tidak tahu kalau penghuni tenda sebelah
harus mengungsi karena tendanya bocor.
Bagaimana hari-hari selanjutnya?
Apa saja kegiatanku dalam 3 hari itu?
Akan kuceritakan pada tulisan berikutnya😁
Yang jelas, sebagai seorang relawan literasi harus siap dalam kondisi apapun, mau tidur di tenda, tidur gudang, harus tetap semangat seperti pesan Bapak Direktur Pendidikan Masyarakat saat pembukaan bimtek,"Bagi para pegiat literasi, jangan pernah patah semangat, ayo sama-sama berjuang untuk Literasi Indonesia!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN SEBUAH PERJALANAN

  Oleh: Yeni Rohaeni  Seminggu yang lalu, beliau memperkenalkan diri sebagai salah satu pengelola PKBM dari Provinsi Banten. Lalu, komunikasipun mengalir begitu saja, berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi informasi, dan akhirnya bertemu muka dalam sebuah perjalanan. Begitu banyak kebaikan yang aku dapatkan dalam perjalananku. Rasa ikhlas, rendah hati, senyuman tulus, dan rasa peduli mengalirkan energi positif dari sahabatku.  Gedung E lantai 7 Kemdikbud mempertemukan kami. Selesai pertemuan, sahabatku mengantarkan aku ke sebuah apartemen sebagai tempat melepas penatku.  Hari kedua aku dijemput kembali dan dibawa mengunjungi lembaga PKBM nya. Alhamdulillah, selalu ada cerita dan wawasan baru dalam setiap persinggahan.  Malam berikutnya, aku tidak lagi menginap di apartemen melainkan dibawa ke rumahnya yang cukup asri di kawasan Bogor. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau kedekatan ini terjadi begitu saja padahal baru satu minggu kami berkenalan. ...

BUKAN SEKEDAR EKSIS

“Lo, eksis banget ya di medsos, tiap hari muncul di berandaku, ” celetuk sahabatku “Terus, masalah buat, Lo?” tanyaku. “Enggak sih, aku  heran aja.” “Kenapa heran? Kan gak aku aja yang eksis, yang lain malah sehari bisa sampai update status 3 sampai 4 kali, perasaan aku hanya sekali setiap hari.” Jawabku. “Iya sih, kadang aku bingung melihat orang-orang ini, semuanya diposting, cuaca panas langsung update “panasnya full banget” hari hujan update “hujaaaaan”, gak bisa tidur langsung update “insomnia” dapat kado langsung update “makasih ya kadonya” apalagi yang ulang tahun, dari teman gak apa-apa sih ini yang lucu kalau suami istri yang ulang tahun sampai diupdate juga emangnya mereka gak serumah ya, sampai-sampai mengucapkan ulang tahun aja di medsos.”  Kupandangi sahabatku sambil tersenyum, dia memang agak pendiam dan kurang aktif di media sosial. Waktunya lebih suka dihabiskan dengan membaca buku.  “Kadang aku bingung melihatmu, dikit-dikit foto, dikit-dikit selfi, terus...

KETIKA MENJADI NARAHUBUNG

“Assalamualaikum, Ibu, saya dapat info tentang kegian webinar, apakah saya masih bisa daftar?”   sebuah pertanyaan dari nomor tak dikenal masuk  seraya mengirim flayer kegiatan webinar. “Selamat siang, Bunda, terkait webinar vicomTARA, bisa kirim kembali link pendaftarannya?” “Punten, neng, ibu mau daftar webinar tapi linknya gak bisa diisi, kumaha solusina nya?” Sepertinya ini dari emak-emak dari Jabar. “Teteh, saya sudah isi link pendaftaran, tapi gak ada tanggapannya, apa data saya sudah masuk?” “Malam, Bunda, tadi saya isi form pendaftaran webinar, terus saya diminta gabung ke grup telegram tapi gak bisa, kenapa, ya?” “Apakah ibu sudah punya aplikasi telegramnya?” tanyaku  “Belum, gimana ya caranya?” Akupun memberikan tutorial cara menginstall aplikasi telegram. “Alhamdulillah bisa, Bun, terus bagaimana ya mencari teman di telegram?” Aku kirim link grup telegram dan meminta beliau untuk gabung grup biar banyak temannya. “Alhamdulillah, sudah gabung, Bun, ternyata...