Langsung ke konten utama

SAAT BADMOOD HADIR


Oleh: Yeni Rohaeni 

"Hari ini aku blank, bingung mau nulis apa."

Kukirim chat pada sahabatku yang selama ini mensuport kegiatan menulisku.

Ya, aku memang sedang mengikuti kelas menulis selama 30 hari. Tulisanku harus diposting di FB setiap hari kecuali Sabtu, Minggu, dan tanggal merah. Kemudian tulisan di FB dicopas ke WAG untuk diberi komentar, kritik, dan saran dari mentor kami.

Alhamdulillah, sampai tulisan yang ke24 sudah aku posting di FB dan blogku. Dari 24 tulisan itu aku mendapatkan ilmu menulis yang sangat berharga. Tetapi, entah kenapa di hari yang 

ke25  aku benar-benar bingung dan merasa kehabisan ide.

"Mulailah dengan satu kata."

"Cinta."

"Hampa."

"Hambar."

"Bosan."

Notifikasi WhatsAppku berbunyi beruntun seiring balasan chat dari sahabatku. Aku hanya termangu memandang layar gawaiku.

"Kamu kayaknya lagi badmood tuh, gak usah dipaksain."

"Mendingan ngopi dulu."

Aku tersenyum melihat gambar kopi yang dikirim sahabatku. Dia memang sahabat yang paling mengerti walaupun kadang-kadang menyebalkan. Yah, sangat menyebalkan tatkala sedang semangat diskusi, tiba-tiba dia bilang,"maaf HPku lowbat," lalu dia menghilang dari peredaran.

Tahu gak, gimana rasanya sedang badmood? Semuanya mentok, Mak!

Ibarat orang sedang menjahit, memasukan  benang ke jarum saja butuh perjuangan. Sama halnya dengan menulis, berulang kali mencoba menuangkan ide, bagian pertama lancar, bagian tengah mulai tersendat, dan bagian akhir ambyar. Ah, sepertinya memang gak bisa dipaksakan.

"Manjakan dulu dirimu dan istirahatkan sejenak pikiranmu."

Tanpa membalas chat sahabatku, kututup laptop dan beralih ke aktivitas yang selama ini mampu membuat diriku terhibur. Berkaraoke gratis😊

Ada benarnya juga kata sahabatku, ternyata melakukan kegiatan yang menyenangkan diri sendiri mampu membuat pikiranku fresh kembali.

Notifikasi WhatsAppku kembali berbunyi, sahabatku mengirim pesan suara,

"Jika kamu bersungguh-sungguh ingin jadi penulis, maka jangan jadikan menulis sebagai suatu beban tapi jadikan menulis sebagai hal yang menyenangkan dalam hidupmu."

"Ok, asyiiiaaap! Thanks, Bro, " jawabku singkat.

Sahabatku kembali menghilang, entah HPnya lowbat, entah paket datanya sekarat.

#kabolmenulis51

#day25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN SEBUAH PERJALANAN

  Oleh: Yeni Rohaeni  Seminggu yang lalu, beliau memperkenalkan diri sebagai salah satu pengelola PKBM dari Provinsi Banten. Lalu, komunikasipun mengalir begitu saja, berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi informasi, dan akhirnya bertemu muka dalam sebuah perjalanan. Begitu banyak kebaikan yang aku dapatkan dalam perjalananku. Rasa ikhlas, rendah hati, senyuman tulus, dan rasa peduli mengalirkan energi positif dari sahabatku.  Gedung E lantai 7 Kemdikbud mempertemukan kami. Selesai pertemuan, sahabatku mengantarkan aku ke sebuah apartemen sebagai tempat melepas penatku.  Hari kedua aku dijemput kembali dan dibawa mengunjungi lembaga PKBM nya. Alhamdulillah, selalu ada cerita dan wawasan baru dalam setiap persinggahan.  Malam berikutnya, aku tidak lagi menginap di apartemen melainkan dibawa ke rumahnya yang cukup asri di kawasan Bogor. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau kedekatan ini terjadi begitu saja padahal baru satu minggu kami berkenalan.  "Mengalirlah bersama ke

BUKAN SEKEDAR EKSIS

“Lo, eksis banget ya di medsos, tiap hari muncul di berandaku, ” celetuk sahabatku “Terus, masalah buat, Lo?” tanyaku. “Enggak sih, aku  heran aja.” “Kenapa heran? Kan gak aku aja yang eksis, yang lain malah sehari bisa sampai update status 3 sampai 4 kali, perasaan aku hanya sekali setiap hari.” Jawabku. “Iya sih, kadang aku bingung melihat orang-orang ini, semuanya diposting, cuaca panas langsung update “panasnya full banget” hari hujan update “hujaaaaan”, gak bisa tidur langsung update “insomnia” dapat kado langsung update “makasih ya kadonya” apalagi yang ulang tahun, dari teman gak apa-apa sih ini yang lucu kalau suami istri yang ulang tahun sampai diupdate juga emangnya mereka gak serumah ya, sampai-sampai mengucapkan ulang tahun aja di medsos.”  Kupandangi sahabatku sambil tersenyum, dia memang agak pendiam dan kurang aktif di media sosial. Waktunya lebih suka dihabiskan dengan membaca buku.  “Kadang aku bingung melihatmu, dikit-dikit foto, dikit-dikit selfi, terus posting, apa

KATA HATI

Oleh: Yeni Rohaeni  Malam tadi, acaranya arisan keluarga. Acara yang dilakukan rutin setiap tanggal 25 pada tiap bulannya ini dihadiri oleh seluruh kerabat keluarga. Biasanya diisi dengan acara diskusi ngalor ngidul, makan, dan diakhiri dengan mengocok arisan.  Seperti biasa, aku melihat adik sepupuku duduk menyendiri. Dia tidak pernah mau bergabung untuk ngobrol dengan anggota keluarga lainnya. Aku sendiri tidak tau masalanya karena tidak pernah bertanya, tapi malam tadi aku mencoba mendekatinya.  "Pa kabar, Ki," sapaku "Baik," jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Sepertinya dia sedang asyik main game online. "Gabung yuk, ke ruangan tengah," kataku "Males, ah,"  "Napa sih tiap ada acara kumpul keluarga gak pernah mau gabung?" tanyaku "Gak bagus lho selalu memisahkan diri, ntar dikira sombong," kataku lagi. Adik sepupuku memandangku sejenak, lalu kembali anteng dengan androidnya. "Hey, aku ngomong