Langsung ke konten utama

KETIKA CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN



Oleh: Yeni Rohaeni

Jatuh cinta, berjuta rasanya

Biar siang, biar malam terbayang wajahnya

Jatuh cinta berjuta indahnya

Biar hitam biar putih manislah namanya

Titik Puspa memang benar, jatuh cinta berjuta rasanya. Setiap saat yang terbayang hanya si dia. Rindu setiap waktu, bahagia setiap jumpa. Ketika si dia bilang sayang, jiwa serasa melayang, bahkan sekadar sapaan "selamat pagi" pun membuat hati menari-nari. Sehari tak melihat si dia, dunia terasa gulita, sehari tak mendengar suaranya, bumi seperti berhenti berputar. Mabuk cinta memang luar biasa.

Begitulah perasaan Kika pada Guntur yang sudah 2 bulan ini mengontrak vapiliun rumahnya. Guntur adalah mahasiswa baru sebuah Perguruan Tinggi di sekitar rumahnya, dan Kika masih duduk di bangku SMA kelas akhir.

"Ka, Abang titip kunci kamar, ya."

"Abang mau kemana? Ka udah buatin kopi tuh untuk abang."

"Gak usah repot-repot, sore ini abang janji makan malam sama pacar abang," kata Guntur sambil menghidupkan sepeda motornya.

Pacar? Jadi selama ini dia punya pacar? Terus aku ini dianggap apa? Apa artinya kata sayang untukku selama ini?

Kika terkulai dengan luka yang teramat dalam. Hatinya terasa diiris-iris. Sembilu meluluhlantakan rasa rindunya. Apa artinya pengorbananku? Aku rela membuatkan minuman dan makanan untuk dia semata-mata karena rasa cinta, tapi ternyata perasaannya tak terbalas. Ingin rasanya kika teriak bahwa dirinya tergila-gila padanya, tapi apa daya, Guntur telah pergi menemui pacarnya.

Hari-hari Kika terasa hampa, hatinya telah patah, kecewa karena kehilangan segala cara untuk membuat cintanya terbalas.

"Ka, aku tahu kamu kecewa, tapi mau sampai kapan?" 

"Jangan biarkan kecewamu berkepanjangan."

"Masih ada aku yang menyayangimu, Ka," bisik Mela.

Mela adalah sahabat Kika sejak SMP, kemudian mereka melanjutkan sekolah di SMA yang sama.

"Waktumu untuk bersedih sudah habis, Ka! Tapi jika kamu masih merasa sedih, kamu bisa menuliskan kesedihanmu pada buku diary."

"Aku yakin, dengan menuangkan semua rasamu saat ini dalam tulisan akan membuatmu hatimu menjadi ringan."

"Ingat, Ka, kamu tidak sendirian, mungkin diluar sana masih banyak orang yang mengalami hal sama dengan dirimu," hibur Mela sambil memeluk Kika.

Kika menangis sejadi-jadinya.

Menangislah, jika itu membuatmu lega dan jika kamu tidak tahu harus melampiaskan amarahmu pada siapa, tulislah amarahmu!  (hipwee.com).

#kabolmenulis51 #day29 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN SEBUAH PERJALANAN

  Oleh: Yeni Rohaeni  Seminggu yang lalu, beliau memperkenalkan diri sebagai salah satu pengelola PKBM dari Provinsi Banten. Lalu, komunikasipun mengalir begitu saja, berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi informasi, dan akhirnya bertemu muka dalam sebuah perjalanan. Begitu banyak kebaikan yang aku dapatkan dalam perjalananku. Rasa ikhlas, rendah hati, senyuman tulus, dan rasa peduli mengalirkan energi positif dari sahabatku.  Gedung E lantai 7 Kemdikbud mempertemukan kami. Selesai pertemuan, sahabatku mengantarkan aku ke sebuah apartemen sebagai tempat melepas penatku.  Hari kedua aku dijemput kembali dan dibawa mengunjungi lembaga PKBM nya. Alhamdulillah, selalu ada cerita dan wawasan baru dalam setiap persinggahan.  Malam berikutnya, aku tidak lagi menginap di apartemen melainkan dibawa ke rumahnya yang cukup asri di kawasan Bogor. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau kedekatan ini terjadi begitu saja padahal baru satu minggu kami berkenalan.  "Mengalirlah bersama ke

BUKAN SEKEDAR EKSIS

“Lo, eksis banget ya di medsos, tiap hari muncul di berandaku, ” celetuk sahabatku “Terus, masalah buat, Lo?” tanyaku. “Enggak sih, aku  heran aja.” “Kenapa heran? Kan gak aku aja yang eksis, yang lain malah sehari bisa sampai update status 3 sampai 4 kali, perasaan aku hanya sekali setiap hari.” Jawabku. “Iya sih, kadang aku bingung melihat orang-orang ini, semuanya diposting, cuaca panas langsung update “panasnya full banget” hari hujan update “hujaaaaan”, gak bisa tidur langsung update “insomnia” dapat kado langsung update “makasih ya kadonya” apalagi yang ulang tahun, dari teman gak apa-apa sih ini yang lucu kalau suami istri yang ulang tahun sampai diupdate juga emangnya mereka gak serumah ya, sampai-sampai mengucapkan ulang tahun aja di medsos.”  Kupandangi sahabatku sambil tersenyum, dia memang agak pendiam dan kurang aktif di media sosial. Waktunya lebih suka dihabiskan dengan membaca buku.  “Kadang aku bingung melihatmu, dikit-dikit foto, dikit-dikit selfi, terus posting, apa

KATA HATI

Oleh: Yeni Rohaeni  Malam tadi, acaranya arisan keluarga. Acara yang dilakukan rutin setiap tanggal 25 pada tiap bulannya ini dihadiri oleh seluruh kerabat keluarga. Biasanya diisi dengan acara diskusi ngalor ngidul, makan, dan diakhiri dengan mengocok arisan.  Seperti biasa, aku melihat adik sepupuku duduk menyendiri. Dia tidak pernah mau bergabung untuk ngobrol dengan anggota keluarga lainnya. Aku sendiri tidak tau masalanya karena tidak pernah bertanya, tapi malam tadi aku mencoba mendekatinya.  "Pa kabar, Ki," sapaku "Baik," jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Sepertinya dia sedang asyik main game online. "Gabung yuk, ke ruangan tengah," kataku "Males, ah,"  "Napa sih tiap ada acara kumpul keluarga gak pernah mau gabung?" tanyaku "Gak bagus lho selalu memisahkan diri, ntar dikira sombong," kataku lagi. Adik sepupuku memandangku sejenak, lalu kembali anteng dengan androidnya. "Hey, aku ngomong