Membaca memang hal yang paling aku sukai sejak kecil, terutama membaca novel dan serial fiksi. Pada awalnya membaca hanya sekedar untuk mengisi waktu. Dulu orang tuaku punya warung kelontongan yang tempatnya terpisah dari rumah utama. Setiap pulang sekolah tugasku menjaga warung. Jaman itu belum ada android dan orang tuaku tidak menaruh televisi di warung. Jadi untuk mengatasi jenuh menunggu warung aku sering membaca buku yang dipinjam dari tempat penyewaan buku sekitar 4 Km dari rumahku.
Setiap ke tempat penyewaan buku selalu nampak barisan buku kecil tipis-tipis yang terdiri dari beberapa jilid, dari sampulnya sudah terlihat kalau buku tersebut merupakan buku cerita silat dengan latar belakang Tiongkok seperti di film-film kungfu. Pada saat itu aku belum tertarik untuk membacanya karena aku lebih tertarik pada cerita detektifnya Agatha Cristie. Ketika koleksi buku Agatha Cristie habis aku mulai melirik buku cerita silat tersebut daripada tidak ada bahan bacaan saat menunggu warung.
Serial Bu Kek Sian Su menjadi pilihan pertama saat aku mulai membaca karya Asmaraman. S Kho Ping Hoo ini, menceritakan tentang seorang anak ajaib yang mempunyai kemampuan dalam mengobati berbagai penyakit. Kekuatan tubuhnya menjadi rebutan para pendekar dunia persilatan untuk diangkat sebagai murid sampai akhirnya menjadi pendekar sakti dengan julukan manusia setengah dewa (lengkapnya, baca sendiri ya)
Membaca serial Kho Ping Hoo seolah-olah aku merasa sedang berada di Tiongkok, deskripsi lokasi yang diceritakan sangat detail dan membuat kita berfantasi tentang Tiongkok. Buku 1 selesai, lanjut buku 2, buku 2 selesai lanjut buku 3 dan seterusnya. Serial ini benar-benar membuat aku kecanduan, terkadang aku sampai gak sadar bahwa ada pengunjung warung.
Apa sih yang membuat sampai kecanduannya? Bagi yang pernah membacanya akan tahu sendiri. Ceritanya sangat inspiratif karena disetiap karyanya mengandung nasehat-nasehat, filsafat-filsafat, dan pelajaran tentang kehidupan yang disampaikan dalam dialog.
“Aku tetap tidak mau belajar berkelahi! Apa sih gagahnya mengalahkan orang lain? Mengalahkan diri sendiri baru patut disebut gagah perkasa.”
Salah satu dialog ini terdapat pada seri ke 6 Bu Kek Sian Su yang berjudul Pendekar Super Sakti, masih banyak lagi filsafat-filsafat lainnya yang bisa kita dapatkan dari buku Kho Ping Hoo. Membaca cerita silat selalu mengajarkan bagaimana pun besar kekuatan hitam akan selalu kalah dengan kekuatan golongan putih.
Ada yang suka cerita silat? Coba deh baca! dijamin pasti kecanduan juga. Kabarnya, 3 orang presiden Indonesia turut membaca karya Asmaraman. S. Kho Ping Hoo ini yaitu B.J. Habibie (Almarhum), Gus Dur (Almarhum), dan Bapak Joko Widodo.
Penasaran? searching ya Gess!
#ngabuburit
#challengeRamadhan
#SahabatKabolMenulis
#Day5
Komentar
Posting Komentar