Langsung ke konten utama

MENGHADAPI ORANG KERAS KEPALA



MENGHADAPI ORANG KERAS KEPALA
oleh: Yeni Rohaeni
Berdasarkan KBBI, orang yang keras kepala adalah orang yang maunya sesuai dengan hati sendiri, pilihan sendiri, dan tidak mau mendengarkan apa yang orang lain nasehati kepadanya.
Menghadapi orang seperti itu kadang-kadang membuat kita frustasi karena mereka menganggap bahwa yang Dia lakukan adalah benar sehingga tiidak peduli dengan apa yang orang lain katakan.
Ketika kita baru menggeluti dunia pekerjaan baru, kita pasti membutuhkan orang yang lebih berpengalaman untuk membantu bahkan terkadang kita menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab kepada Dia walaupun kita sendiri selalu mempelajari pekerjaan yang baru kita geluti.
Sayangnya, orang yang lebih berpengalaman kadang-kadang mempunyai sikap keras kepala, mau menang sendiri, dan tidak mau menerima perubahan bahkan kreatifitas dan pendapat kita sendiri selalu dipatahkan. Lalu, bagaimana kita menghadapinya?
Ketika aku mempunyai rekan kerja yang keras kepala, aku berusaha untuk selalu mengikutinya terlebih dahulu sambil mencari celah untuk menghadapinya agar pada saat-saat tertentu Dia mau mendengarkan kita.
Aku melihat bahwa orang yang keras kepala ini selalu ingin disanjung sehingga Dia merasa diakui bahwa dia benar. Selain itu, berusaha meningkatkan kapasitas rasa sabar mampu menahan emosi saat menghadapinya. Benar tidaknya pendapatku, yang jelas cara tersebut mampu mengurangi perbedaan pendapat antara aku dan dia.
Sebagai orang perantauan, aku cukup tahu diri untuk tidak bersikap sok pintar dan sok tahu padahal referensi yang aku dapatkan tentang pendapatnya terkadang tidak benar. Berusaha menghargai pendapatnya terlebih dahulu sebelum mengemukakan pendapat kita akan mengurangi rasa jengkel terhadapnya🤭

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN SEBUAH PERJALANAN

  Oleh: Yeni Rohaeni  Seminggu yang lalu, beliau memperkenalkan diri sebagai salah satu pengelola PKBM dari Provinsi Banten. Lalu, komunikasipun mengalir begitu saja, berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi informasi, dan akhirnya bertemu muka dalam sebuah perjalanan. Begitu banyak kebaikan yang aku dapatkan dalam perjalananku. Rasa ikhlas, rendah hati, senyuman tulus, dan rasa peduli mengalirkan energi positif dari sahabatku.  Gedung E lantai 7 Kemdikbud mempertemukan kami. Selesai pertemuan, sahabatku mengantarkan aku ke sebuah apartemen sebagai tempat melepas penatku.  Hari kedua aku dijemput kembali dan dibawa mengunjungi lembaga PKBM nya. Alhamdulillah, selalu ada cerita dan wawasan baru dalam setiap persinggahan.  Malam berikutnya, aku tidak lagi menginap di apartemen melainkan dibawa ke rumahnya yang cukup asri di kawasan Bogor. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau kedekatan ini terjadi begitu saja padahal baru satu minggu kami berkenalan. ...

BUKAN SEKEDAR EKSIS

“Lo, eksis banget ya di medsos, tiap hari muncul di berandaku, ” celetuk sahabatku “Terus, masalah buat, Lo?” tanyaku. “Enggak sih, aku  heran aja.” “Kenapa heran? Kan gak aku aja yang eksis, yang lain malah sehari bisa sampai update status 3 sampai 4 kali, perasaan aku hanya sekali setiap hari.” Jawabku. “Iya sih, kadang aku bingung melihat orang-orang ini, semuanya diposting, cuaca panas langsung update “panasnya full banget” hari hujan update “hujaaaaan”, gak bisa tidur langsung update “insomnia” dapat kado langsung update “makasih ya kadonya” apalagi yang ulang tahun, dari teman gak apa-apa sih ini yang lucu kalau suami istri yang ulang tahun sampai diupdate juga emangnya mereka gak serumah ya, sampai-sampai mengucapkan ulang tahun aja di medsos.”  Kupandangi sahabatku sambil tersenyum, dia memang agak pendiam dan kurang aktif di media sosial. Waktunya lebih suka dihabiskan dengan membaca buku.  “Kadang aku bingung melihatmu, dikit-dikit foto, dikit-dikit selfi, terus...

KETIKA MENJADI NARAHUBUNG

“Assalamualaikum, Ibu, saya dapat info tentang kegian webinar, apakah saya masih bisa daftar?”   sebuah pertanyaan dari nomor tak dikenal masuk  seraya mengirim flayer kegiatan webinar. “Selamat siang, Bunda, terkait webinar vicomTARA, bisa kirim kembali link pendaftarannya?” “Punten, neng, ibu mau daftar webinar tapi linknya gak bisa diisi, kumaha solusina nya?” Sepertinya ini dari emak-emak dari Jabar. “Teteh, saya sudah isi link pendaftaran, tapi gak ada tanggapannya, apa data saya sudah masuk?” “Malam, Bunda, tadi saya isi form pendaftaran webinar, terus saya diminta gabung ke grup telegram tapi gak bisa, kenapa, ya?” “Apakah ibu sudah punya aplikasi telegramnya?” tanyaku  “Belum, gimana ya caranya?” Akupun memberikan tutorial cara menginstall aplikasi telegram. “Alhamdulillah bisa, Bun, terus bagaimana ya mencari teman di telegram?” Aku kirim link grup telegram dan meminta beliau untuk gabung grup biar banyak temannya. “Alhamdulillah, sudah gabung, Bun, ternyata...