Oleh: Yeni Rohaeni
Malam tadi, acaranya arisan keluarga. Acara yang dilakukan rutin setiap tanggal 25 pada tiap bulannya ini dihadiri oleh seluruh kerabat keluarga. Biasanya diisi dengan acara diskusi ngalor ngidul, makan, dan diakhiri dengan mengocok arisan.
Seperti biasa, aku melihat adik sepupuku duduk menyendiri. Dia tidak pernah mau bergabung untuk ngobrol dengan anggota keluarga lainnya. Aku sendiri tidak tau masalanya karena tidak pernah bertanya, tapi malam tadi aku mencoba mendekatinya.
"Pa kabar, Ki," sapaku
"Baik," jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Sepertinya dia sedang asyik main game online.
"Gabung yuk, ke ruangan tengah," kataku
"Males, ah,"
"Napa sih tiap ada acara kumpul keluarga gak pernah mau gabung?" tanyaku
"Gak bagus lho selalu memisahkan diri, ntar dikira sombong," kataku lagi.
Adik sepupuku memandangku sejenak, lalu kembali anteng dengan androidnya.
"Hey, aku ngomong ma kamu, Ki! Ayo cerita aja, ada apa?"
"Males aja, tiap aku gabung pasti ditanya, kapan nikah? Pusing, itu aja yang ditanyain, emang cari pasangan itu mudah?"
Aku tersenyum, ternyata ini masalahnya. Zaki adalah anak dari pamanku. Selesai wisuda SI, dia bekerja sebagai karyawan pada sebuah hotel. Cukup tampan sih menurutku, tapi entah kenapa, dia belum pernah memperkenalkan teman dekatnya pada keluaga.
"Wajarlah kalau mereka bertanya, Ki, kamu kan memang sudah cukup pantas untuk berkeluarga."
"Kamu anak satu-satunya, wajar juga kalau ayahmu ingin segera punya menantu,"
"Atau jangan-jangan kamu homo, ya?" Tanyaku sambil tertawa sekedar memancing agar dia cerita.
Pancinganku mengena, Zaki meletakan ponselnya diatas meja, meneguk kopinya sampai tersisa setengah gelas.
"Aku ingin menikah itu sekali seumur hidup, makanya aku selektif dalam memilih cewek, aku gak mau buru-buru, nanti aku menyesal."
"Emang selama ini belum ada cewek yang cocok? Atau aku bantu cariin, ya." Kataku.
"Menurutku, cinta itu bukan dari mata turun ke hati, tapi dari hati yang membuka mata untuk sebuah ketulusan."
"Mencintai itu kata sifat."
"Dicintai itu kata kerja, tapi cinta bukan kata benda, cinta adalah kata hati."
Aku sempet melongo mendengar kata-katanya.
"Tumben kata-katamu romantis gitu, Ki."
"Aku dapat dari snack video," jawabnya tanpa dosa
Aku tertawa sambil mengacak-acak rambutnya.
#kabolmenulis51
#day28
Komentar
Posting Komentar